Wednesday, September 12, 2007

Surat Untuk Ayah


Surat Untuk Ayah
( Jelang 1000 hari perpisahan )

Aku ingin menjadi teman
sepertimu untukku;
menjadi penyelamatmu
yang selalu senang hati kau lakukan untukku

aku ingin menjadi berarti untukmu,
setiap menit dalam setiap hari
seperti engkau telah berarti
dalam perjalanan panjang hidupku.

Aku ingin melakukan
hal besar dan menakjubkan untukmu;
mengusir kelabu dari langitmu
dan membuatnya tetap biru.

Mengatakan hal-hal baik
yang selalu kudengar darimu;
merasa bahagia
melihatmu menjadi bersemangat
seperti jiwaku penuh terisi olehmu

Jika aku boleh memohon,
aku tak ingin apapun kecuali
memberi seporsi penuh kebahagiaan
yang kau berikan untukku selama ini.

Aku ingin menjadi teman
sepertimu, untukku.


by my beloved sister, Anis.

====================================================================================

Selalu saja seperti ini, saat saat Ramadhan datang menjelang, rasa rindu pada ayah membuncah, ingin mencium tangannya, memijiti kakinya, menyiapkan sahurnya lalu mengingatkannya meminum obatnya, berjalan kaki bersamanya mengantarnya ke puskesmas dekat rumah.

Ingin mencarikan kacamatanya yang kadang terlupa entah di taro dimana agar ia bisa terus membaca, merapihkan kertas kertas berserakan saat ia menyiapkan ceramah tarawih yang selalu membuatnya semangat dan terlihat 'hidup', menantinya kembali dari mesjid sepulang sholat shubuh berjamaah dengan baju koko putihnya yang kantongnya selalu berisi seplastik pisang goreng jika sedang tak bulan puasa, rindu melihatnya menyiram tanaman-tanamannya di pagi hari........ lalu menyeruput kopinya yang berkali kali kami minta untuk dikurangi.... ingin berjalan bersamanya ke
warung ketupat sayur betawi kesukaannya di gang kecil di ujung jalan...

Ayah, ini Ramadhan ketiga engkau tak bersama kami, masih saja ku rasakan dekat kasih sayangmu menyelimuti setiap relung kalbuku. Beruntai doa kuhantarkan ke haribaan Illahi, agar IA menjagamu untukku.


1 Ramadhan 1428

2 Comments:

Blogger Ellen Widyasari said...

iih kamuuu..aku juga jadi ikutan syediih :(

1:52 AM  
Anonymous Anonymous said...

mir..
puitis amat..

Fisty

8:56 AM  

Post a Comment

<< Home