Wednesday, November 30, 2005

kasih tak sampai

cerita ini saya dedikasikan buat mbak ev, yang sekarang tinggal nun jauh disana bersama suami tercinta dan nadeen, buah hati yang cantik jelita, (iyaaaa ,....postingan ini buat kamu mbakkk...)


sewaktu saya masih bekerja di kantor pertama saya, saya punya sahabat, kakak, sekaligus guru untuk banyak hal, iya si mbak evv ini,... sahabat yang menyenangkan dan terus menerus menyemangati saya untuk selalu kuat dan percaya diri... dari semua kenangan kenangan indah bersama si mbak ev ini, ada satu cerita yang pernah mbak eva ceritakan pada saya, cerita yang membuat saya terkesan dan sampai sekarang tak pernah saya lupa. (kamu sendiri jangan jangan malah udah lupa ya mbakkkk???.....)

menurut mbak eva, cerita ini adalah kisah nyata,...
begini ceritanya....

di suatu negara bagian di negeri paman sam sana, pernah ada seorang anak muda yang yang terkena kanker dan divonis hanya punya masa hidup beberapa bulan saja.

kepada ibunya, anak muda ini kemudian meminta untuk tidak dirawat dirumah sakit dan pulang ke rumah saja , ia, ingin menghabiskan waktu dengan normal untuk sisa sisa akhir hidupnya..

begitulah, ibunya akhirnya mengabulkan permintaan sang anak. hari ke hari, sang anak menjalani hidupnya dengan mencoba bertahan dari kesedihan.
Salah satu aktifitas yang sering dilakukan oleh anak muda tersebut untuk mengisi hari-harinya adalah dengan mengunjungi toko kaset yang berada di ujung jalan rumahnya.

sampai suatu hari, ia bertemu salah satu gadis penjaga toko kaset yang ia kunjungi, dan jatuh cinta pada gadis itu.
hal ini membuatnya semakin bersemangat datang ke toko itu.
Meski cintanya pada gadis tersebut makin hari semakin besar, sang pemuda tak pernah mampu untuk mengungkapkan perasaanya terhadap gadis itu.
Mungkin karena sakit yang ada pada dirinya, membuatnya tak ingin dikecewakan.

Setiap hari, sang pemuda datang dan membeli 1 atau 2 buah kaset hanya agar ia dapat sedikit berkomunikasi dan menatap gadis pujaan hatinya.

kurang lebih 3 bulan lamanya hal itu berlangsung terus begitu setiap hari.
Sang pemuda membeli kaset dan si gadis membungkuskan kaset itu untuk sang pemuda.

hingga suatu hari, tibalah saatnya dimana sang anak muda tak lagi menampakkan diri di toko kaset itu. Satu minggu, dua minggu ......, sang gadis bertanya tanya, kemanakah gerangan si pemuda yang tlah menjadi pengunjung tetap di toko mereka berminggu minggu lamanya.

Berbekal rasa penasaran dan alamat yang pernah diberikan sang pemuda kepada toko tersebut, sang gadis memberanikan diri pergi mendatangi rumah sang pemuda.

Ketika sampai di rumah tersebut, si gadis bertemu dengan mama sang pemuda. Saat si gadis menanyakan tentang keberadaan si pemuda, sang mama hanya bisa menangis dan mengatakan bahwa si pemuda telah meninggal dunia 2 minggu yang lalu.

Mengetahui bahwa si gadis tersebut adalah gadis penjaga toko kaset, sang ibu menjelaskan bahwa di akhir harinya, si anak sempat bercerita bahwa ia telah jatuh cinta pada gadis tersebut dan menyimpan keinginan untuk mengajak gadis itu pergi bersama. Si ibu lalu mengajak si gadis untuk masuk kerumahnya dan memperlihatkan kamar si pemuda. Sambil menangis si ibu memperlihatkan tumpukan begitu banyak kaset kaset yang masih terbungkus rapih. Sang ibu berkata bahwa sang anak membeli kaset kaset tersebut bukanlah untuk mendengarkan musiknya namun hanya untuk menciptakan kesempatan dengan gadis pujaannya. Itulah sebabnya, tiap kali pulang dari toko kaset, sang pemuda hanya menumpuk rapih kaset kaset yang dibelinya, tanpa pernah membukanya.

Betapa kagetnya si gadis ketika mendengar itu, shocked ketika melihat bahwa semua kaset yang dibeli oleh pemuda itu dan ia bungkuskan untuk pemuda itu, sama sekali masih terbungkus dengan rapih..


Sambil menangis, sang gadis mengambil salah satu kaset dan merobek kertas yang membungkus kaset itu, ia lalu menunjukkan sesuatu kepada ibu si pemuda, sang ibu terkejut saat ia melihat tulisan yang ia baca saat itu :
"hi, would you like to have a dinner with me, call me at 857693" - sarah-
sang gadis kemudian merobek semua kertas pembungkus dan memperlihatkan kepada sang ibu bahwa di semua bungkus kaset yang ia berikan kepada sang pemuda, pesan itu selalu ia tuliskan...
ia berharap dengan menuliskan pesan pendek di situ, sang pemuda akan mengajaknya pergi keluar berdua.
ternyata sang gadis pun telah jatuh cinta pada sang pemuda, tanpa berani mengatakannya secara langsung.
sementara sang pemuda, sama sekali tak menyangka sang gadis ternyata punya perhatian yang sama....

menyedihkan sekali..... dua insan yang sebenarnya saling mencintai, tak sempat saling mengetahui apa yang ada di hati mereka, meski sebenarnya mereka telah berusaha saling memberikan tanda.....

mungkin inilah yang dinamakan jodoh sepenuhnya di tangan yang Kuasa, manusia berencana dan berusaha, hanya IA yang mampu menentukan, bagaimanakah cinta bermuara pada akhirnya.....


PS. Hayo mbak..., inget nggak kamu ama cerita ini? ada yang salah nggak?? aku dulu kayaknya ampe mau mewek mewek loh denger cerita inii.. hehehe cengeng banget yahh.......





2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

ih mincil, masa' sih aku pernah cerita itu? ngga inget, sumpah!!

1:34 PM  
Blogger Ellen Widyasari said...

di dunia ini terlalu banyak 'kasih tak sampai'..hanya Dia yang tahu mengapa harus terjadi..:)

4:52 PM  

Post a Comment

<< Home