Thursday, September 28, 2006

senyum itu ibadah

Thank you for the smile
That never fails to brighten my day
For the tender look
When you gaze at me with eyes that warm my heart
For the music of your laughter,
Touch that makes my pulse go faster
(thank you by Jose Mari Chan)

************************************************************************************
Hari ini kinaraku ulang bulan, hehehe..
horeee udah 2 bulannn...
28 july 2006 - 28 sept 2006
mudah mudahan selalu diberi kesehatan.. amiinnn....
banyak tersenyum ya nak, karena senyummu penyejuk hatiku
lagiyan kata mbak sarti, "senyum itu ibadah loh kin..... "
hehehehe



kinara umur 1 hari
w : 2.79 kg, L= 47 cm

kinara umur 1 bulan
w : 3.9 kg, L= 50 cm

kinara umur 2 bulan
w : 4.7 kg, L= 53 cm




Thursday, September 21, 2006

Ini juga "si pembuat mata berbinar"

hmm... lagi lagi menjawab postingan jeng braddel yang ini, -kok jadi kayak berbalas pantun gini yak...;p-
waktu pacaran di kantin FTUI dulu, Hany dan mas Iwan tentu juga tak terbayang akan memiliki buah hati secantik dan selucu ini,
para penonton, silahkan dinikmati wajah imut dan cantik Hanan dan Haifa..






tuuhh jeng han....., saya juga punya loh foto anak anak jij, hehehehe...

Tuesday, September 19, 2006

Grow old with you


I wanna make you smile whenever you're sad
Carry you around when your arthritis is bad
All I wanna do is grow old with you
I'll get your medicine when your tummy aches
Build you a fire if the furnace breaks
Oh it could be so nice, growing old with you
I'll miss you
Kiss you
Give you my coat when you are cold
Need you
Feed you
Even let ya hold the remote control
So let me do the dishes in our kitchen sink
Put you to bed if you've had too much to drink
I could be the man who grows old with you
I wanna grow old with you
by Adam Sandler , OST of "Wedding Singer"


Melihat tawamu
Mendengar senandungmu
Terlihat jelas dimataku
Warna - warna indahmu
Menatap langkahmu
Meratapi kisah hidupmu
Terlukis jelas bahwa hatimu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki

Sifatmu nan s'lalu
Redakan ambisiku
Tepikan khilafku
Dari bunga yang layu
Saat kau disisiku
Kembali dunia ceria
Tegaskan bahwa kamu
Anugerah terindah yang pernah kumiliki
from : sheila on 7 - Anugerah terindah yang pernah kumiliki
Terimakasih Allah, di 7 tahun usia pernikahan kami hari ini,
KAU titipkan jua akhirnya pada kami, buah hati yang telah lama kami nanti
semoga kau karuniai terus kami, dengan cinta dan kekuatan
untuk menjaga dan menyayanginya sebaik baiknya..
*19 sept 1999 - 19 sept 2006*




Monday, September 18, 2006

alih teknologi pisang molen

Menindaklanjuti postingan juragan braddel ini, saya merasa berkepentingan untuk menunjukkan kepada khalayak, gilingan ajaib yang telah menyelamatkan saya untuk tetap dapat menyantap makanan kegemaran saya di negeri yang -entah kenapa- tidak pernah mengenal pisang molen,....
hmmm..kalau saja pemerintah singapura mengetahui dan pernah merasakan kelezatan pisang molen ini, mungkin mereka akan segera mencoba mengembangkan teknologi pembuatan pisang molen .. :p

iyah, saya memang cinta mati sama pisang molen. Kecintaan saya berawal dari jaman kuliah di Depok dulu,dimana tiap kali pulang kuliah dan nunggu bis di margonda, saya dan temen temen seneng nongkrong di satu tukang pismol yang rasanya enak buanget, pisangnya manis, adonan tepungnya legit dan renyah, dan harganya murah hehhehe...


Beberapa tahun lalu, waktu mengobrol tentang pismol ama jeng han, saya diundang untuk berkunjung ke braddel untuk urusan permolenan ini, wahh, saya bela-belain berangkat ke rumah jeng Hany hanya untuk menimba ilmu membuat pisang molen, ilmunya berguna sekali, dan yang bikin iri tentu saja, karena jeng ini mempunyai gilingannya. Saat itu saya dibuat bahagia sekali karena berkesempatan melihat jeng hany menunjukkan ketrampilannya menggiling tepung, lalu menggulung pisang raja yang manisnya bukan kepalang dengan adonan tepung nan renyah itu. Melihat jeng hany begitu trampilnya menggiling dan menggulung saat itu, saya sempet curiga.. jangan jangan beliau pernah jadi ketua persatuan tukang pismol se- endonesiah hehehe,....
dan saat akhirnya sang pismol tersuguh buat sayah, hmmm yummy.... lebih lezat dari pisang molen manapun yang pernah saya coba... (sambil carmuk ama jeng hany biar gilingannya nggak diambil ambil).

setelah itu, ilmu pisang molen mengendap begitu saja dan keinginan bikin molen sendiri tinggal impian semata, karena sang gilingan belum pernah mampir kerumah saya (ehm, padahal mah karena males ajah, maunya dibikinin aja sama jeng hany)

jadilah waktu 2 mingguan lalu jeng Hany berencana mengantar anak anak maen ke rumah saya, saya minta si jeng membawa gilingan ajaib itu.
Lantas, gilingan tsb tentu saja tidak saya biarkan dibawa pulang lagi, iyah, gilingan ajaibnya serta merta saya rampok.
dengan dalih meminjam, sampe sekarang gilingan itu memang masih dengan tenangnya menangkring di meja makan saya ....

Dan pada akhirnya, dengan bantuan suami tercinta membeli pisang raja di Pasar deket kantornya, pasar Tanjung Pagar dan mbak Sarti yang sekarang membantu saya di rumah, akhirnya terwujudlah impian saya, kami berhasil membuat pisang molen di rumah saya sendiri, tanpa perlu jauh jauh pergi ke braddel... hehehehe.... lihatlah gambar pisang molen produk waterina ini.... masih belum secanggih si ibuu braddel punya, tapi ya lumayanlah, sekali makan saya abis enam (waks rakusss...)

maafkan saya jeng hany, saya kok rasanya masih berat mengembalikan gilinganmu ke braddel hehehehehe...


Saturday, September 02, 2006

in memoriam : Inong Haris, a great mother for her two wonderful kids and a very great friend for every body who knows her

Pada catatan hariannya yang dibukukan dalam "Catatan Seorang Demonstran", Soe Hok Gie, berkata
“Seorang filsuf Yunani pernah menulis … nasib terbaik adalah tidak dilahirkan,
yang kedua, dilahirkan tapi mati muda,
dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu.
Bahagialah mereka yang mati muda.”

Tiba tiba teringat tulisan yang pernah saya baca itu, saat mengenang Inong, teman tercinta yang baru saja pergi dalam usia yang masih sangat muda,
apa memang benar orang orang terbaik dan dicinta banyak orang selalu pergi lebih dulu di usia yang relatif muda? begitu yang saya sering dengar, namun umur-jodoh-maut dan rezeki, bukankah rahasia yang ada di tangan Sang Khalik, Sang Pemberi Hidup?

Kepergian Inong memang menyisakan banyak duka dan keterkejutan,
di mata saya, dan saya yakin di mata banyak orang, Inong adalah pribadi yang sangat istimewa, meski rentang perkenalanku dengannya bisa dikatakan masih sepenggalan galah, kehangatan pribadi Inong sudah sangat saya rasakan. Mungkin saya bukanlah teman yang sangat dekat seperti sahabat-sahabat Inong yang lain, namun kebersamaan kami di satu kelompok kecil pengajian yang kami bentuk di kota ini dan juga
-seperti yang dirasakan banyak orang - membaca blognya hampir setiap hari, sedikit banyak membuat saya serasa semakin mengenal Inong.

Tanpa perlu waktu banyak, saya dapat melihat kehebatan ibu 2 anak ini, aktif, ceria, penuh vitalitas, dan selalu rajin meng-update blognya, BundaZidan&Syifa maupun Blog Dapur Bundanya.
Disadari atau tidak, semangat Inong menuliskan cerita keseharian tentang 2 anaknya, dan kerajinannya menuliskan berbagai resep masakan, menjadi hiburan bagi banyak orang dan bisa dikatakan menjadi menu sehari hari yang selalu dinanti. Saat berita kepergiannya tersiar pun, begitu banyak tulisan di berbagai blog mengiringi kepergian Inong. Suatu bukti begitu banyak orang mengenal dan mengagumi Inong.


Inong juga setahu saya seorang pencinta buku, saat ini pun di lemari buku di rumah saya ada beberapa buku milik Inong yang saya pinjam dan belum sempat saya kembalikan. Hampir setiap kali ada novel novel baru Indonesia terbit, Inong punya. Dia memang pencinta kata, mungkin karena itulah membaca ceritanya dan puisi-puisinya merupakan kenikmatan tersendiri bagi banyak orang. Buat saya, caranya bertutur selalu enak untuk diikuti.

perkenalan saya pertama dengan Inong terjadi saat saya "mencontek" resep bubur sumsumnya di blog dapur bunda, lalu dia meninggalkan komen dan nomor telp di blog saya waktu saya bercerita di blog ini tentang kegagalan saya membuat bubur sumsum itu.


Inong kemudian saya lihat benar benar seorang yang penuh perhatian terhadap teman2nya, pernah saat saya sedang hamil, tau kalo saya sedang pingin kue bolu kukus, saat waktu pengajian tiba, dia membawakan saya bolu kukus (dan bentuknya bener bener bukan yang cuma kotak aja ya Nong, tapi yang dibungkus satu-satu dan warna warni,bener-bener seperti yang saya bayangkan.....terimakasih lagi ya Nong, saya seneng banget waktu itu..)

Sementara pertemuan terakhir saya sama Inong adalah saat ia dan Cindy beserta keluarga beramai ramai menengok bayi baru saya di rumah. Saat itu ia dan Cindy bercerita banyak mengenai breast feeding. Ceria dan sangat penuh tawa.

Beberapa hari kemudian setelah itu, Inong mengirimkan sms undangan ulang taun si kecil Syifa.
Lalu sekitar 1 mingguan yang lalu, tiba tiba saya mendapat sms dari Inong,
"Mirna, tolong kirim lagi dong sms nya, yang tadi tidak terbaca"

padahal hari itu saya tidak mengirim sms ke Inong sama sekali.
Alih alih membalas sms nya, saya memilih menelponnya, menyatakan keheranan saya karena saya tidak mengirimkan sms apapun hari itu, sementara Inong juga sangat yakin bahwa dia baru saja mendapat sms dari saya, akhirnya kita berdua hanya tertawa dan melanjutkan obrolan mengenai ASI dan breastfeeding. Dia memberikan banyak tips mengenai breastfeeding. Itulah kali terakhir saya ngobrol dengan Inong.

Saat mendapat kabar dari Hany bahwa Inong pingsan lalu kemudian koma, perasaan galau dan resah menggayut di hati saya berhari hari, cuaca yang selalu hujan selama 2 hari itu juga seakan mewakili perasaan semua teman dan sahabat Inong saat itu.

Namun anehnya, ketika akhirnya saya berkesempatan menengok Inong di ruang ICU, perasaan galau dan resah itu mendadak sirna, saya seperti mempunyai feeling kalau Inong baik-baik saja, melihatnya di ICU, saya seperti melihat Inong hanya sedang tidur, dan akan bangun segera untuk bercanda lagi bersama kita.

Namun Allah berkehendak lain, sekarang Inong telah pergi, meninggalkan banyak sekali kenangan manis, jejak positif, ilmu, cerita lucu, dan 2 anak yang sangat pintar,
meski kepergiannya sangat mengejutkan -terlebih karena ia masih sangat muda dan tak pernah terlihat sakit-


saya yakin Inong memang sudah bahagia sekarang.

Nong, engkau pergi tak sia sia,

yang kau tinggalkan permata yang sangat istimewa,
ilmu, kenangan, kisah, kehangatan,
itu semua akan menjadi jembatanmu menuju sang Khalik, kupercaya..
beristirahatlah dengan tenang disana,
begitu banyak doa dan cinta teriring saat kepergianmu

kelak di suatu hari, kubayangkan dua permata hatimu, Zidan & Syifa kan bernyanyi :

BUNDA

ku buka album biru
penuh debu dan usang
ku pandangi semua gambar diri
kecil bersih belum ternoda
pikirkupun melayang

dahulu penuh kasih
teringat semua cerita orang
tentang riwayatku

kata mereka diriku slalu dimanja
kata mereka diriku slalu dtimang

nada nada yang indah
slalu terurai darinya
tangisan nakal dari bibirku
takkan jadi deritanya
tangan halus dan suci

tlah mengangkat diri ini
jiwa raga dan seluruh hidup
rela dia berikan
oh bunda ada dan tiada

dirimu kan slalu ada di dalam hatiku ...

by Potret

ya bun, ada dan tiada dirimu,
kau akan selalu ada dihati kami...., selamanya...
airmata dan kesedihan biarlah jadi doa pelepas kepergianmu...